Selasa 05 Jul 2016 22:48 WIB

Bupati Purwakarta 'Pasang Badan' untuk Acara Takbiran Keliling

 Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. (Republika/Ita Nina Winarsih
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. (Republika/Ita Nina Winarsih

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjamin kegiatan takbiran keliling untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri berlangsung tertib dan aman. Malam takbiran di Purwakarta dimeriahkan parade 999 bedug dan 999 lampion

"Kalau ada anggapan kegiatan parade bedug pada malam takbiran itu mengganggu ketertiban, mungkin mereka belum melihat bagaimana daerah ini," katanya di Purwakarta, Selasa (5/7) malam.

Dedy menyatakan menjelang Idul Fitri masyarakat di Purwakarta semua santai dan berbaur menjadi satu. Bahkan, masyarakat cukup antusias menyambut Idul Fitri dengan menggelar takbir.

"Saya siap pasang badan, turun langsung ke lokasi Gedung Kembar dan Lapangan Sahate (tempat kegiatan parade bedug), untuk mengawal masyarakat yang ikut takbiran keliling," jelasnya.

Tidak hanya menjamin ketertiban selama kegiatan takbir keliling, bupati juga menjanjikan hadiah berupa domba bagi kontingen masjid atau mushalla yang mampu menghadirkan tabuhan bedug terbaik atau hiasan bedug terbaik. Domba yang dijadikan hadiah itu diakui Dedi merupakan domba peliharaannya.

Ditanya tentang kegiatan parade 999 bedug yang juga disertai dengan penyalaan 999 lampion, itu menegaskan kalau kegiatan takbir keliling yang digelar di Purwakarta dalam suasana simpatik, jauh dari sikap hura-hura apalagi anarkisme yang mengganggu ketertiban umum.

"Saya jamin, acara parade 999 bedug dan 999 lampion akan berlangsung aman, tertib dan tidak mengganggu kenyamanan masyarakat," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement