Kamis 07 Jul 2016 00:03 WIB

Teror Bom di Madinah Menistakan Agama dan Kemanusiaan

Rep: Damanhuri Zuhri/ Red: Agung Sasongko
Asap membumbung akibat ledakan bom di luar lingkungan Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Selasa (4/7).
Foto: EPA/Saudi Press Agency
Asap membumbung akibat ledakan bom di luar lingkungan Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Selasa (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Teror bom yang terjadi di dekat Masjid Nabawi Madinah dinilai tindakan terkutuk. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Muchlis Hanafi menyatakan tindakan tersebut menistakan agama dan kemanusiaan. 

“Sulit mencari pembenarannya dengan dalil agama dan logika mana pun. Apalagi dilakukan di Tanah Suci dan di bulan yang suci,” kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (6/7).

Menurutnya, Kemuliaan macam apa yang ingin diraih pelakunya bila dilakukan dengan cara-cara yang menodai kekhusyukan bulan yang mulia, 

“Merusak tempat yang mulia dan membunuh manusia yang dimuliakan Allah SWT,” kata dia.

Sebelumnya, sebuah bom meledak di dekat Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Meski bom bunuh diri itu tidak merusak bagian Masjid Nabawi, namun serangan itu mengejutkan dunia Islam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement