Kamis 14 Jul 2016 05:17 WIB

Prancis Khawatir Jumlah Wisatawan Asal Inggris Turun

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Karta Raharja Ucu
Menara Eiffel Paris
Foto: Reuters
Menara Eiffel Paris

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis khawatir penurunan poundsterling membuat penurunan wisatawan asal Inggris di negara tersebut. Sektor pariwisata Prancis mewakili antara tujuh hingga deapan persen dari produk domestik bruto.

Sektor ini juga mempekerjakan sekitar dua juta orang. Pengunjung dari Inggris merupakan jumlah terbesar wisatawan ke negara itu pada 2015 dengan sekitar 12 juta orang.

Melemahnya poundsterling bisa mengurangi liburang penduduk Inggris menuju Eropa, di mana banyak negara menggunakan euro. Sterling mencapai titik terendah setelah 31 tahun pekan lalu karena ketidakpastian pasca-Brexit.

Sterling jatuh pada Rabu (13/7) setelah dua hari menguat tajam. "Konsekuensi dari penurunan sterling setelah referendum Inggris dibahas," kata Kementerian Luar Negeri Prancis yang mengawasi portofolio pariwisata.

Wisatawan asing telah menjauhi Paris sejak serangan November yang menewaskan 130 orang. Diperburuk pekan protes di jalanan yang kadang disertai kekerasan dan hujan deras yang meyebabkan meluapnya sungai Seine Mei lalu.

Menteri Luar Negeri Jean-Marc Ayrault mengatakan rebound jumlah wisatawan ke Paris telah lambat sejak November 2015, dengan kedatangan masih turun lima persen dalam 10 hari pertama Juli dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015. Namun, lalu lintas udara di kota-kota lain naik 11 persen karena diuntungkan khususunya dari turnamen sepak bola Euro 2016.

"Kita tidak bisa membiarkan diri kita untuk membiarkan ancaman penurunan baru [dalam pariwisata] untuk menang atau bahkan stagnasi aktivitas," kata Ayrault.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement