REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Dalam insiden kudeta di Turki, militer ternyata tidak hanya melakukan perlawanan dengan melakukan tembakan peringatan. Selain itu mereka juga menutup semua pintu masuk ke Ankara dan menguasai dua stasiun televisi pemerintah.
Dilansir Reuters, banyak komandan militer Turki juga telah disandera oleh tentara yang berusaha melakukan kudeta. Hal ini dikatakan oleh kepala staf angkatan bersenjata Umit Dundar Sabtu (16/7). Dia juga mengatakan bahwa dalam sebuah pernyataan langsung yang di siarkan di CNN Turki, Turki telah 'menutup babak' untuk kebaikan pada kudeta. Dan hal itu tidak akan pernah di buka kembali.
Sebanyak 90 orang dilaporkan tewas dalam bentrokan yang terjadi pada Jumat (15/7) malam. Banyak dari mereka yang merupakan warga sipil dan 754 tentara ditangkap.
Perdana Menteri Binali Yildirim mengatakan situasi ini sebagian besar di bawah kendali. Ia telah memerintahkan militer untuk menembak jatuh pesawat yang digunakan oleh komplotan kudeta.
Sebelumnya, salah satu helikopter yang diterbangkan oleh pasukan dalam upaya kudeta telah ditembak jatuh di atas ibu kota Ankara. Sementara itu, keberadaan kepala staf militer, Jenderal Hulusi Akar masih belum diketahui. Ia dilaporkan telah disandera oleh tentara pemberontak.