REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Serangan udara di kota Aleppo, Suriah telah menewaskan sedikitnya 28 orang, termasuk anak-anak. Hal itu diungkapkan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Serangan dilapokan dilakukan oleh pesawat-pesawat tempur Suriah atau Rusia di wilayah yang dikuasai pemberontak di timur kota. Dalam satu kawasan, rumah sakit terkena bom dan melukai beberapa staf dan pasien.
"Semua jenis senjata yang digunakan untuk mengebom rumah sakit, dari tengah malam sampai sekitar 11.00. Sekarang [rumah sakit] itu tidak dapat digunakan," kata salah satu dokter di rumah sakit Mohammad Kheir dilansir dari BBC News, Sabtu (16/7).
Laporan dari daerah lain mengatakan, penggunaan bom barel. "Tiba-tiba ada bom barel di atas kami. Kami keluar dan bom kedua ada, lalu yang ketiga memukul kali," kata Ahmad Erfan, seorang remaja yang tinggal di lingkungan Salhin.
Pemerintah Suriah mengatakan wilayah barat Aleppo telah terkena tembakan pemberontak, menewaskan sedikitnya satu orang. Aleppo, salah satu pusat komersial dan industri Suriah telah terbagi sejak 2012. Pemerintah mengendalikan setengah bagian barat dan pemberontak faksi menguasai timur.
Tapi dalam beberapa bulan terakkhir, pasukan pemerinah yang didukung serangan udara Rusia telah hampir mengepung daerah yang dikuasai pemberontak. Mereka juga memotong salah satu dari dua rute pemberontak ke Turki.
Pertempuran di kota menyebabkan runtuhnya penghentian permusuhan yang dinegosiasikan Rusia dan Amerika Serikat akhir Februari lalu. Pada Jumat, Menteri uar Negeri AS dan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov mengatakan, mereka telah menyepakati langkah konkret untuk menyelamatkan gencatan senjata yang gagal.