Ahad 17 Jul 2016 18:29 WIB

Rumah Makan Digeruduk Usai Sajikan Aksi Striptis

Rep: Andrian Saputra/ Red: Angga Indrawan
Suasana diskotik atau klub malam biasanya menyuguhkan tarian erotis dan striptis. (ilsutrasi)
Suasana diskotik atau klub malam biasanya menyuguhkan tarian erotis dan striptis. (ilsutrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Puluhan anggota Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) menggeruduk sebuah Rumah Makan di Jalan Abdul Rachman Saleh, Banjarsari, Surakarta pada Ahad (17/7) siang. Mereka memprotes pertunjukan penari striptis yang digelar Rumah Makan Social Kitchen. 

Ini bermula setelah beredarnya foto-foto acara yang menampilkan wanita setengah telanjang. Diduga pertunjukan tersebut berlangsung di RM Social Kitchen  pada Kamis (14/7) malam. Sebab itu LUIS meminta kejelasan dan tanggungjawab dari manajemen Social Kitchen.

"Ini meresahkan warga, kami meminta manajemen Social Kitchen bertanggungjawab dan menghentikan kegiatan seperti itu. Karena ini izinnya rumah makan, tapi melakukan penyimpangan," tutur Sekretaris Jendral LUIS, Yusuf Suparno di sela-sela mediasi bersama Manajemen Social Kitchen.

Kepada wartawan Yusuf menunjukan empat lembar foto penari striptis yang diambil oleh pengunjung RM Social Kitchen. Menurutnya hal tersebut telah membuat resah warga serta mencoreng citra warga Solo yang memegang erat agama dan budaya. 

Ia juga mendesak Pemerintah Kota Surakarta memberi sanksi terhadap RM Social Kitchen. Ini lantaran rumah makan tersebut dinilai telah menyalahi perizinan dengan menggelar hiburan-hiburan. 

"Kalau izinnya rumah makan ya sudah jangan ada fariasi lain pakai hiburan tari-tarian segala. Jangan melakukan pelanggaran yang menimbulkan keresahan sosial. Saya pikir manajemen sudah tahu, artinya sudah siap menerima risikonya suatu saat," tuturnya.

Sementara itu Manajer Social Kitchen, Junaidi, mengakui adanya pertunjukan tari striptis tersebut. Bahkan kata dia pertunjukan itu sudah sering digelar. Ia pun meminta maaf kepada seluruh warga Surakarta. Selain itu pihaknya akan segera membuat surat pernyataan dan kesediaan untuk tidak menggelar acara serupa lagi. 

"Kami memohon maaf dan akan kooperatif, setelah masukan-masukan dari masyarakat kami akan membahasnya dan siap untuk membuat surat pertnyataan yang nantinya dikirim ke Wali Kota," tuturnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement