REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Orang tua pasien korban vaksin palsu menolak jika pemberian vaksin ulang dilaksanakan oleh RSIA Mutiara Bunda Ciledug, Kota Tangerang, Banten. Mereka takut jika vaksin ulang yang diberikan kepada anak-anak mereka tetap menggunakan vaksin palsu.
"Untuk kegiatan vaksin ulang kalau bisa jangan dilaksanakan di RSIA Mutiara Bunda. Ini untuk antisipasi terjadinya kesalahan berulang dan kami sudah kecewa," kata Tri, orang tua dari Dini yang berusia 22 bulan dan menjadi korban vaksin palsu.
Usulan Tri terhadap kegiatan vaksin ulang di luar RSIA Mutiara Bunda pun mendapatkan respon positif dari orang tua lainnya. Bahkan, para orang tua pun mengaku siap jika diarahkan untuk lakukan vaksin ulang di RS lainnya asalkan mendapatkan surat keterangan dari instansi resmi.
"Kalau bisa, IDI (Ikatan Dokter Indonesia, red) memberikan rekomendasi ke tempat lain. Asalkan jangan di RSIA Mutiara Bunda. Kami sudah sangat kecewa," jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten HM Yanuar memberikan fasilitas warga yang ingin melaksanakan vaksin palsu. "Nanti bisa dilaksanakan di puskesmas terdekat. Petugas medisnya dan vaksin yang dibutuhkan akan disiapkan," katanya.
Sementara itu, perwakilan dari RSIA Mutiara Bunda Taufik Nugraha menjelaskan pihaknya siap saja mengikuti kemauan dari orang tua pasien. Hanya saja, semua itu menunggu keputusan dari Kementerian Kesehatan sebab masih menunggu pendataan sesuai arahan utama.
"Kita sih menunggu pendataan dahulu. Untuk pelaksanaan yakni sesuai perintah," ucapnya.