REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyiapkan sejumlah lokasi yang akan menjadi tujuan "city tour" peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-26 tingkat nasional.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram H Abdul Latif Nadjib mengatakan, sejumlah lokasi yang akan menjadi tujuan city tour peserta MTQ antara lain pusat perbelanjaan produk unggulan Kota Mataram."Selain itu, Museum NTB dan sejumlah destinasi religi di kota ini, misalnya Makam Loang Baloq dan Makam Bintaro Ampenan,” sebutnya di Mataram, Selasa (19/7).
Untuk menyesuaikan dengan acara MTQ, pemerintah pun meminta para pedagang mengenakan busana Islami. "Pedagang yang belum berjilbab, sebaiknya menggunakan hijab agar nuansa Islami bisa dirasakan para tamu MTQ,” ujar dia.
Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh sebelumnya mengimbau kepada para pedagang kaki lima (PKL) serta pedagang musiman saat MTQ dapat menyesuaikan diri dengan menggunakan busana Muslim/Muslimah ketika berjualan.
"Penggunaan busana Muslim/Muslimah ini akan memberikan kesan atau citra baik kepada para tamu MTQ, sekaligus sebagai bentuk dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan MTQ di kota ini," kata wali kota.
Di samping itu, wali kota bahkan telah mengeluarkan surat edaran kepada sekolah dan pegawai Muslim di kota ini agar menggunakan pakaian busana muslim/muslimah selama kegiatan MTQ.
"Sementara siswa atau guru nonmuslim dapat menyesuaikan, agar nuansa Islami benar-benar dapat dirasakan oleh para tamu MTQ," katanya lagi. Bila perlu, katanya, penggunaan busana Muslim/Muslimah tidak hanya saat berada di lingkungan sekolah akan tetapi juga di luar ruangan atau luar rumah tetap menggunakannya.
"Untuk edaran menggunakan busana Muslim/Muslimah bagi siswa dan guru ini menjadi tanggung jawab setiap kepala sekolah mengarahkan semua siswa dan tenaga guru di sekolah masing-masing,” ujar dia.