REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat terorisme dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Syamsul Arifin mengatakan tidak jaminan dengan tewasnya Santoso alias Abu Wardah, kelompok teroris wilayah Indonesia Timur juga akan hilang. Sebab menurutnya sel-sel teroris selalu terpecah-pecah.
"Enggak ada jaminan terorisme hilang, sebab radikalisme juga belum hilang," katanya (19/7).
Syamsul menjelaskan jaringan sel teroris daerah timur tersebut juga berafiliasi dengan jaringan teroris luar negeri. Maka, ia melanjutkan ada kemungkinan gerakan ini akan terpecah jadi beberapa kelompok.
"Jaringan teroris kan selnya banyak, kontruksi dari tahun 2000-an terus begitu," ujarnya.
Tapi menurut kepolisian pun sudah memiliki peta konstruksi kelompok Santoso. Ia percaya BNPT dapat mengantisipasi gerakan ini melakukan aksi di perkotaan atau pemukiman yang penduduknya lebih padat.
"Artinya begini Santoso sudah dikuasai satu per satu menurut saya akan dipegang," ucapnya.
Polisi memastikan satu dari dua jenazah yang tewas dalam baku tembak di hutan Poso adalah pemimpin kelompok sipil bersenjata Santoso.