REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar program voucer pangan sebagai pengganti program Raskin (beras miskin) diberlakukan secepatnya. Jokowi meyakini, program voucer pangan dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan.
Jokowi merasa senang karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan pada Maret 2016 mengalami penurunan. Jumlah penduduk miskin tercatat 28,01 juta orang atau 10,86 persen. Ini lebih rendah setengah juta orang dibandingkan pada September 2015 yang mencapai 28,51 juta orang.
"Ini menjadi sebuah momentum yang baik," ucapnya.
Ia mengatakan, penurunan angka kemiskinan terjadi karena beberapa hal. Pertama, karena inflasi yang terjaa di angka 3-4 persen. Kedua, karena adanya dana desa.
"Apabila voucer bisa kita kerjakan dengan baik, dari data BPS yang ada, saya yakini masyarakat kita yang kurang sejahtera bisa kurang lagi," katanya.
Alasannya, kata Jokowi, karena dalam voucer pangan terdapat secara jelas nama serta alamat masyarakat sasaran.
"Sehingga saya kira apabila cepat dilakukan saya yakini angka kemiskinan yang tadi disampaikan bisa turun lebih banyak lagi," ujarnya.