REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Kemacetan parah yang terjadi di pintu keluar (exit) tol Brebes, Jawa Tengah saat arus mudik menjelang lebaran Idul Fitri 2016 lalu, berimbas pada pengusaha angkutan umum di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Mereka harus menanggung kerugian yang cukup besar karena armada busnya terjebak kemacetan.
"Bus-bus terjebak macet parah di Brebes,’’ kata Sekretaris Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Cirebon, Karsono, Kamis (21/7).
Kemacetan itu akhirnya membuat bus-bus antarkota-antarprovinsi yang mengangkut pemudik hanya bisa melakukan perjalanan satu putaran Jakarta-Jawa Tengah. Padahal, jika kondisi arus lalu lintas lancar, armada bus bisa melakukan perjalanan hingga tiga putaran.
Karsono menyebutkan, tingkat okupansi bus pada arus mudik Lebaran 2016 sebenarnya lebih bagus dari tahun lalu. Menurut dia, antusiasme pemudik untuk menggunakan angkutan umum pada Lebaran tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Hanya, tingginya tingkat okupansi itu tak bisa dinikmati para pengusaha angkutan umum di Cirebon. Meski tak merinci nominal kerugian akibat kondisi itu, Karsono menyebutkan kerugian yang dialami para pengusaha angkutan umum saat arus mudik lalu sekitar 45 persen.‘’Kerugian yang cukup besar,’’ kata Karsono.
Karsono berharap, kemacetan serupa tidak terulang pada arus mudik Lebaran 2017 mendatang. Untuk itu, pemerintah dan pihak kepolisian harus bisa lebih merencanakan pengaturan lalu lintas dengan baik agar tidak terjadi kemacetan parah.
Seperti diketahui, kemacetan parah terjadi di Brebes saat arus mudik Lebaran 2016. Kemacetan arus kendaraan pemudik terjadi dari Brebes, Jateng hingga ekor kemacetannya sampai di Kanci, Kabupaten Cirebon, Jabar, pada 4 Juli 2016 atau H-2 lebaran. Titik macet itu terjadi akibat kepadatan lalu lintas di Brebes.