REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesatnya bisnis kuliner yang ditandai dengan pertumbuhan kafe dan restoran di Tanah Air dinilai belum berdampak positif bagi petani sayur dan buah di Indonesia. Sebagian besar kafe, restoran dan hotel masih menggunakan komoditas impor sebagai bahan dasar menu kuliner yang mereka sajikan.
Padahal, menurut CEO Paskomas Hartono, kualitas bahan pangan lokal saat ini sudah bisa disejajarkan dengan bahan pangan impor. Selain kualitas, kata dia, secara harga pun bahan lokal tentunya jauh lebih murah dan mampu menekan food cost.
“Saat ini komoditas sayur dan buah lokal kita secara kualitas sudah bisa dikatakan sama dengan kualitas impor, bahkan beberapa hotel dan restoran bertaraf internasional telah mejadi pelanggan Paskomnas," ujar Hartono dalam keterangannya, Jumat (22/7).
Ia berharap agar semakin banyak masyarakat pelaku bisnis kuliner dan juga asosiasi yang menaungi pengusaha pengusaha restoran dapat memberikan dukungannya terhadap petani lokal untuk membeli dan menggunakan bahan baku lokal. Menurut Hartono, kehadiran Paskomnas yang menghadirkan kebutuhan sayur dan buah secara online menjadi harapan baru bagi para petani lokal.
Menurut dia, tak hanya hasil penjualan yang dapat dirasakan oleh petani secara langsung, namun Paskomnas juga mempersiapkan petani Indonesia untuk siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). "Di tengah persaingan usaha akan semakin ketat, Paskomnas berupaya melakukan pelatihan, pendampingan, penguatan jaringan penjualan yang lebih luas bagi para petani agar mampu bersaing dengan pasar internasional," papar Hartono.
Pada Juni lalu, PT. Paskomnas Indonesia, sebuah grup perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan jaringan pasar induk sayur dan buah-buahan, meluncurkan layanan pasar induk berbasis online, www.paskomnas.com atau Pasar Komoditi Nasional. Layanan pasar induk berbasis online ini sudah siap memenuhi kebutuhan pasar masyarakat di wilayah Jabodetabek dan Surabaya.