REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga detik ini, beragam peninggalan Islam masih tersimpan dan terpelihara dengan baik di Istana Kornik. Di antaranya adalah dua kitab suci Alquran yang ditulis pada awal abad ke-15 dan 17.
Konon, salah satu dari Alquran pernah diperkenalkan kepada masyarakat Polandia dan Eropa Tengah pada 1470-1471. Alquran itu ditulis menggunakan tinta hitam dengan jenis khat kaligrafi “naskhi”. Alquran bersampul kulit itu juga tampil sangat indah dengan hiasan bermotif flora dan bentuk-bentuk geometris unik di setiap lembarannya.
Alquran yang ditulis pada abad-17 juga tak kalah indah. Pada setiap lembar Alquran itu dibingkai garis-garis dekoratif berwarna biru keemasan. Nama-nama surah ditulis dengan tinta emas, sementara ayat-ayat ditulis dengan tinta hitam. Harakat bacaan dan panduan tajwid lainnya tertulis sangat rapi.
Selain dua Alquran itu, terdapat setidaknya 320 ribu judul naskah keislaman di perpustakaan Istana Kornik. Dari jumlah itu, sebanyak 14 ribu di antaranya merupakan manuskrip kuno, bahkan beberapa di antaranya masih berbentuk gulungan. Sisanya merupakan naskah berbentuk buku, yang beberapa di antaranya telah berusia 150 hingga 200 tahun.
Selain manuskrip dan buku-buku kono, istana ini juga menyimpan banyak benda lain yang berkaitan dengan Islam, seperti perabot antik, lukisan, peralatan perang, dan aksesori.
Abdalla memastikan, koleksi istana ini jarang ditemui di tempat lain. Hal inilah yang menjadikan istana ini begitu istimewa di mata para pengunjung dan pengagum peradaban Islam.
"Istana ini benar-benar menunjukkan kepada kita mengenai kehebatan Islam ketika menguasai Eropa selama 800 tahun, yang dimulai dari era kegemilangan Islam di Granada, Spanyol, hingga ekspansi Turki Utsmani.''