Selasa 26 Jul 2016 20:12 WIB

Jokowi akan Buka MTQ Nasional

 Presiden Joko Widodo memberikan paparan saat evaluasi kinerja Polri dan Kejaksaan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/7). (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo memberikan paparan saat evaluasi kinerja Polri dan Kejaksaan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/7). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM —  Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-26 di Mataram, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Ahad (30/7).

"Pembukaan MTQ Nasional akan dilakukan Presiden Joko Widodo dan penutupan pada 30 Juli oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal di Mataram, Selasa (26/7).

Ia menjelaskan, pada malam acara pembukaan MTQ Nasional, Sabtu (30/7) yang di pusatkan di Masjid Islamic Center Kota Mataram, Presiden Joko Widodo akan didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi dan sejumlah menteri kabinet kerja. Selain itu, pembukaan MTQ Nasional juga akan dihadiri 30 duta besar dari negara sahabat, terutama dari negara-negara Timur Tengah, termasuk para gubernur dan bupati/wali kota.

"Tentu saja yang tidak kalah pentingnya, pada acara pembukaan MTQ Nasional ini akan disaksikan 5.000 orang dari para kafilah, termasuk masyarakat NTB," katanya.

Menurut Faozal, sebelum di buka oleh Presiden Jokowi, sejumlah acara akan dilaksanakan dalam menyambut MTQ Nasional ke-26 di NTB itu. Di antaranya pada 27 Juli dilakukan Semaan Alquran dengan melantunkan ayat-ayat suci Al Quran oleh 1.000 orang hafiz dan hafizah.

Selanjutnya, pada 28 Juli akan diselenggarakan barjanzi yang dilakukan 10.000 ribu orang dan kegiatan ini direncanakan memecahkan rekor Muri dalam katagori jumlah peserta terbanyak dan terpanjang di Indonesia.

Pada 29 Juli dilaksanakan pawai taaruf yang diikuti masyarakat umum, pelajar, pegawai Pemerintah Provinsi NTT dan Kota Mataram, termasuk kafilah. Tidak hanya itu sejumlah rangkaian kegiatan juga dilaksanakan di beberapa titik, seperti hiburan rakyat di lapangan Sangkareang, Pantai Ampenan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement