Jumat 29 Jul 2016 11:53 WIB

Sahabat Sandiaga Uno Ajak Teman Ahok Bergabung

 Calon Gubernur DKI dari Partai Gerindra Sandiaga Uno (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Calon Gubernur DKI dari Partai Gerindra Sandiaga Uno (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sahabat Sandiaga Uno (SSU) mengajak Teman Ahok bergabung memilih pemimpin berintegritas. Pasalnya, keputusan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju pada Pilgub DKI 2017 lewat partai bukan lewat jalur independen membuktikan jika dia tidak konsisten.

Setidaknya sudah tiga partai, Golkar, Nasdem, dan Hanura yang akan mengusung Ahok pada Pilgub DKI mendatang. Padahal, Ahok sempat sesumbar akan maju lewat jalur independen dengan dukungan Teman Ahok yang mengumpulkan satu juta KTP penduduk Jakarta. Sayangnya, pria yang pernah menjadi anggota DPR itu memilih maju lewat jalur partai.'

Ketua Koordinator SSU, Anggawira menyatakan, keputusan Ahok itu pun menuai banjir kekecewaan yang tercermin dari mencuatnya hastag #BalikinKTPGue menjadi trending topic Twitter nomor satu di Indonesia, Kamis (28/7).

Anggawira menilai sikap Ahok bisa dibilang tak konsisten karena berbeda dengan yang dia dan Teman Ahok gelorakan. Predikat ‘kutu loncat’ ini, kata dia, jelas akan berdampak pada ketidaksukaan masyarakat memilih pemimpin yang demikian. "Sebab, Ahok sesumbar tempo hari dengan menyatakan akan tetap maju lewat jalur independen bersama Teman Ahok yang sudah bersusah payah mengumpulkan satu juta KTP," kata Anggawira dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/7).

Bahkan Ahok menyatakan bersedia gagal jadi Gubernur bila tak jadi lewat jalur independen. “Manuver Ahok cukup jelas merupakan sebuah keputusan blunder besar, terkenal sebagai ‘kutu loncat’ dan makin sulit dipercaya publik. Teman Ahok dan Ahok sendiri sejak awal mencibir Parpol atau anti jalur parpol , eh sekarang malah menelan ludah sendiri,” kata Doktor lulusan Manajemen UNJ itu.

Berbeda dengan Ahok, menurut Anggawira, Sandiaga Uno dari awal dengan jelas dan tegas menyatakan hanya akan maju lewat partai politik. "Jadi tegas itu sekarang jelas maknanya, bukan hanya marah-marah. Melainkan pilihan politik. Bang Sandi dari awal sudah komit melalui parpol, dan sekarang selain Gerindra juga PKS, PAN, PKB, dan partai lain juga sudah banyak komunikasi yang semakin mengerucut," tegas fungsionaris Partai Gerindra itu.

Juru Bicara SSU, Anthony Leong sependapat dampak serius inkonsistensi Ahok tak hanya merugikan masyarakat saja, tetapi juga Teman Ahok. Bila mereka sudah kecewa, maka mereka akan rentan berpindah pilihan karena kepercayaannya telah dinodai atau dikhianati.

Untuk itu, ia menawarkan dan berniat merangkul Teman Ahok, seperti Amalia dan kawan-kawan untuk bergabung menjadi tim SSU yang dipastikan maupun diyakininya tidak akan mengkhianati relawan. “Jadi, kalau Teman Ahok yang mau bergabung ke Sahabat Sandiaga Uno silahkan saja. Kita sangat terbuka, kita rangkul, dan senang menyambut Teman Ahok jika mau bergabung. Intinya bagaimana kita bangun Jakarta dengan kebersamaan di bawah komando pemimpin yang berintegritas" kata Anthony yang juga Koordinator SOLDIER (Sandi Uno Digital Volunteer) itu.

Pakar Digital itu sangat menyayangkan Teman Ahok kini hanya menjadi "bus yang dibuang" karena memilih partai politik. "Kita semua tahu ada strategi isu yang dibawa Teman Ahok dengan sengaja dibenturkan dengan partai politik yang menyatakan parpol itu kotor, tidak percaya lagi dan seterusnya, nyatanya apa. Kalau sekarang bukan hanya Ahok yang blunder, Teman Ahok jadinya kehilangan kepercayaan banyak orang," tutup alumnus Universitas Indonesia itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement