REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebanyak empat kasus baru terkait zika terjadi di Florida, Amerika Serikat (AS). Kasus ini menjadi yang pertama kalinya terjadi di Negeri Paman Sam tersebut.
Orang-orang yang terjangkit virus zika di AS diyakini tidak tertular karena melakukan perjalanan ke luar negeri. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di negara itu (CDC) mengatakan kemungkinan besar virus disebabkan gigitan dari nyamuk Aedes aegepty lokal
"Semua bukti yang ada mengindikasikan bahwa penularan penyakit akibat nyamuk ini terjadi beberapa pekan lalu," ujar Tom, dilansir Sky News, Jumat (29/7).
CDC mengirimkan ahli epidemiologi medis untuk memberi bantuan kepada empat orang yang terjangkit zika. Saat ini, belum ada peringatan yang diberikan kepada para warga di wilayah lainnya di AS dalam melakukan perjalanan ke Florida.
Gubernur Florida mengatakan kemungkinan besar nyamuk membawa virus dari wilayah utara Miami. Meski demikian, belum ada jenis serangga itu yang teruji positif membawa zika.
Sebelumnya, CDC mengkonfirmasi lebih dari 1.650 kasus zika terjadi di AS. Namun, seluruhnya tidak terjadi karena gigitan nyamuk endemik di negara tersebut.
Pasien yang positif terjangkit zika, akan mengalami ruam pada kulit, demam, serta nyeri sendi. Gejala lainnya adalah sakit kepala, konjungtivitis atau peradangan selaput mata.
Meski tidak menimbulkan gejala kronis pada orang dewasa, infeksi zika dapat membuat mikrosfalus, di mana ibu yang terjangkit virus ini beresiko melahirkan bayi dengan ukuran lingkar kepala lebih kecil. Selain itu, gangguan perkembangan otak dan motorik bayi juga terjadi karenanya.