Ahad 31 Jul 2016 18:36 WIB

Turki Kembali Pecat Ribuan Personil Militer

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
 Pendukung Presiden Turki Tayyip Erdogan mengibarkan bendera nasional mereka berkumpul di Taksim Square di pusat kota Istanbul, Turki, (16/7).
Foto: Reuters/ Huseyin Aldemir
Pendukung Presiden Turki Tayyip Erdogan mengibarkan bendera nasional mereka berkumpul di Taksim Square di pusat kota Istanbul, Turki, (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki memecat hampir 1.400 personil militer pada Ahad (31/7). Jumlah ini menambah panjang daftar orang-orang yang dipecat tidak hormat karena dituduh terlibat kudeta.

Beberapa jam sebelumnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan adanya pembersihan di pasukan bersenjata. Pada Sabtu, Erdogan berencana menutup semua akademi militer yang masih ada.

Ia hendak menempatkan pasukan bersenjata di bawa komando dari Kementerian Pertahanan. Kantor berita Anadolu melaporkan pada Ahad, 1.389 personil militer dipecat karena diduga terkait gerakan ulama Fethullah Gulen. Pemerintah menuduh Gulen dibalik aksi kudeta gagal.

Awal pekan ini, lebih dari 1.700 personil militer dipecat tidak hormat dari jabatan karena dituduh terlibat kudeta. Mereka dituduh termasuk dalam faksi pasukan bersenjata tank, helikopter, dan pesawat tempur yang ingin menggulingkan pemerintahan.