REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Seorang pengacara AK (45) menodongkan pistol ke seorang wanita, Bernadete (36), saat sedang antre ATM di Alfa Midi Gas Alam, Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Kota Depok, Selasa (2/8) malam. Akibat perbuatannya, AK terpaksa diamankan aparat kepolisian Polsek Cimanggis Depok.
Pelaku AK merupakan warga Jati Padang, Pasar Minggu, diamankan oleh dua anggota petugas Polantas yang sedang berjaga di Pos Lantas Gas Alam Depok.
"Pengacara itu lalu langsung kami diserahkan ke Polres Depok," kata anggota Polantas Polsek Cimanggis, AKP Sulani, Rabu (3/8).
Suami dari korban, Agis (37), mengatakan peristiwa berawal ketika ia pulang kerja bersama istrinya dan hendak mengambil uang di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Bank BCA di Alfa Midi. Namun datang seorang pria marah-marah lantaran tidak mau ditegur karena banyak antrean di belakangnya. Pelaku ditegur karena sudah berkali-kali bertransaksi di depan ATM.
"Sama istri saya ditegur supaya antre sewaktu mengambil uang di ATM. Setelah pelaku mengambil uang tunai langsung marah dan membentak istri saya, lalu menodongkan pistol ke muka istri," jelas Agis.
Lanjut Agis, selain muka istrinya ditodongkan pistol, pria itu juga menembakkan pistolnya sekali ke udara setelah keluar dari toko Alfa Midi sehingga menjadi pusat perhatian warga termasuk karyawan toko Alfa ketakutan.
"Lokasi kejadian dekat dengan pos lantas, sehingga dua petugas lantas yang sedang berjaga langsung datang ke lokasi dan mengamankan pelaku," tuturnya.
Kapolres Depok Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, perbuatan yang membuat kekacauan di muka publik yakni dengan menodongkan pistol lalu melepaskan tembakan satu kali ke udara dapat membahayakan masyarakat.
"Maka perbuatan pelaku akan dikenakan dengan undang-undang darurat," ujar Harry.
Menurut Harry, pistol yang digunakan pelaku ada surat izin penggunaan senjata peluru karet, No.Ikhsa/10099/IV/2016 dengan model pistol: Reck Pobeda Kaji kaliber 9 MM dengan nomor senjata: 13432. Masa berlaku izinnya hingga 14 April 2017.
Ikuti Whatsapp Channel Republika