Rabu 03 Aug 2016 21:42 WIB

Johan Budi Beberkan Isi Percakapannya dengan Haris Azhar

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ilham
Staf Khusus Presiden, Johan Budi
Foto: setkab.go.id
Staf Khusus Presiden, Johan Budi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo membeberkan isi percakapannya dengan Koordinator Kontras Haris Azhar. Menurut Johan, Haris pertama kali menghubunginya lewat telepon pada Senin (25/7), lalu, untuk menginformasikan adanya pengakuan Freddy Budiman. Saat itu, Freddy Budiman masih menunggu eksekusi.

"Dia (Haris) bilang punya pengakuan Freddy sudah lama. Saya jawab, kok baru sekarang infonya? Kalau benar kan ini menarik," kata Johan, menirukan ucapannya sendiri, Rabu (3/8).

Saat itu, Johan mengaku meminta Haris untuk membuat tulisan kronologi mengenai pengakuan Freddy. Rencananya, ia akan memakai tulisan tersebut sebagai bahan laporan ke Presiden agar dapat ditindaklanjuti. Namun, sejak hari itu, Haris tak lagi menghubungi Johan.

Barulah pada Kamis (28/7), pukul 19.57 WIB, Haris mengirimkan pesan broadcast lewat aplikasi pesan instan Whatsapp pada Johan. Isi pesan tersebut disebut Kontras sebagai pengakuan Freddy.

Mendapat pesan seperti itu, Johan mengaku langsung berinisiatif menelepon Haris. Johan menyampaikan bahwa ia akan menyampaikan informasi tersebut pada Presiden Jokowi. Namun, saat itu, Johan tidak sedang berada di dekat Presiden. Malam itu, Jokowi tengah menghadiri undangan Partai Golkar di Jakarta Convention Center.

"Saya bilang saya tidak bisa menyampaikan malam ini. Posisi saya juga tidak lagi di sebelah Presiden. Memangnya pak lurah bisa langsung ditelepon," kata Johan.

Karena kondisi yang tak memungkinkan tersebut, dia mengaku meminta Haris juga menghubungi pejabat Istana yang lain. Dengan tujuan agar informasi yang ada bisa secepatnya sampai ke Presiden.

Namun demikian, pada akhirnya, malam itu Johan tak berhasil menyampaikan informasi yang ia dapat ke presiden. Freddy Budiman pada akhirnya menemui ajalnya lewat jalan eksekusi mati pada Jumat (29/7), dini hari.

Setelah eksekusi tersebut, informasi soal pengakuan Freddy langsung beredar luas di masyarakat. Presiden Jokowi pada akhirnya mendengar informasi itu dari ramainya pemberitaan di berbagai media massa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement