REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Tak masuknya Taman Nasional Bunaken dalam 10 destinasi wisata di Indonesia membuat Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota Manado berbenah. Sinergi dua pihak ini pun mulai digencarkan agar bisa mengembalikan citra Bunaken sebagai primadona pariwisata di Tanah Air.
"Kami harus bersinergi dengan Pemkot Manado membangun Bunaken agar citra dan pesona taman laut sebagai primadona pariwisata Bumi Nyiur Melambai bisa kembali seperti dulu," kata Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw saat berdialog dengan Jurnalis Independen Pemprov Sulut di Manado, Rabu (3/8).
Upaya bersama ini, kata dia, harus diwujudkan. Mengingat Taman Nasional Bunaken sejak lama telah menjadi ikon pariwisata Sulut dan Indonesia. Sehingga untuk mewujudkannya, kata Ketua DPRD Sulut periode 2014-2015 ini, sejumlah persoalan yang mengemuka akhir-akhir ini harus disolusikan bersama antarpemangku kepentingan.
Menurut dia ada beberapa persoalan klasik yang kerap kali muncul terkait Bunaken. Di antaranya, kotornya fasilitas pariwisata oleh sampah, toilet umum terbengkalai baik di lokasi wisata maupun hotel dan penginapan, minimnya atraksi, sarana pendukung objek wisata hingga masalah keamanan. (Bebaskan Bunaken dari Sampah)
Ia menyebutkan, upaya pembenahan infrastruktur termasuk manajemen tata kelola akan dilakukan secara bertahap. "Masalah kebersihan pantai Bunaken secara berkesinambungan akan dilakukan terpadu antara pemerintah daerah dan stakeholders pariwisata, termasuk komunitas masyarakat sadar wisata," katanya.
Ia pun memberikan apresiasi terhadap berbagai komunitas masyarakat yang begitu peduli terhadap pariwisata. Karena Kota Manado telah menjadi destinasi wisata dan tujuan "Meeting Incentive, Convention dan Exhibition" (MICE). "Kami juga berharap setiap spot-spot wisata (lain) di Manado dibenahi," ujarnya. (Baca juga: Bunaken tak Masuk 10 Destinasi Wisata Indonesia)