REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK-- Anggota DPRD Depok dari Komisi D Bidang Pendidikan, Sahat Farida Berlian merasa geram dengan prilaku sebagian oknum anggota DPRD Depok yang diduga terlibat jadi calo siswa titipan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
"Secara pribadi saya menentang keras praktik titip menitip siswa ke sekolah negeri. Karena ini memalukan," ujar Sahat, Jumat (5/8).
Sahat tak menampik adanya praktik siswa titipan yag dilakukan sejumlah oknum tak bertanggungjawab. Satu siswa titipan harus membayar sejumlah uang berkisar Rp 5 juta - Rp 10 juta untuk masuk sekolah negeri yang diinginkan. Oknum calo siswa titipan diduga dilakukan oleh sebagian anggota DPRD, LSM dan wartawan
"Praktik titip menitip siswa ke sekolah negeri di Depok sudah terjadi sejak lama. Saya berharap tahun depan praktik tersebut tidak terjadi lagi," harapnya.
Baca juga, Wali Kota Depok Tegaskan Titip Siswa Sama dengan Korupsi.
Sahat mengungkapkan, kuota PPDB di Depok untuk setiap SMA terdiri dari sembilan rombongan belajar dengan masing-masing 40 siswa per kelas. "Namun ada penambahan dua rombongan belajar baru berdasarkan kemampuan kapasitas sekolah dan tidak semua sekolah bisa tambah rombongan belajar karena kelasnya kurang."