Sabtu 06 Aug 2016 15:31 WIB

Gulen Sebut Erdogan Otoriter

Rep: MgRol81/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Erdogan dan Fetullah/Mardiah
Foto: www.yenisafak.com/Republika
Ilustrasi Erdogan dan Fetullah/Mardiah

REPUBLIKA.CO.ID, PENNSYLVANIA -- Pencetus gerakan Hizmet, Fethullah Gulen menolak surat perintah penangkapannya yang dikeluarkan Pengadilan Turki, Kamis lalu (4/8).  Gulen mengaku surat perintah ini tidak mengubah pandangan maupun statusnya.

"Saya berulang kali mengutuk upaya kudeta di Turki dan membantah terlibat maupun mengetahui rencana kudeta itu," katanya.

Gulen menyatakan, Pengadilan Turki tidak memberlakukan prinsip keadilan yang bebas dari tekanan pemerintahan, “Bisa dilihat, perintah ini adalah contoh lain dari sikap otoritarianisme Presiden Erdogan yang jauh dari demokrasi,”

Sebuah tindakan pemberontakan yang diikuti oleh upaya kudeta di Turki 15 Juli lalu telah menyebabkan penangkapan ribuan guru, tentara dan hakim.