REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Angkatan udara Cina mengerahkan pesawat tempur dan pengebom 'patroli tempur' di dekat kepulauan sengketa di Laut Cina Selatan.
"Gerakan itu disebut sebagai usaha memulihkan pelatihan serupa dan untuk menanggapi ancaman keamanan," kata seorang kolonel senior di Angkatan Udara Cina seperti dikutip Reuters, Sabtu (6/8).
Pelatihan itu dilaksanakan pada saat ketegangan meningkat di perairan sengketa tersebut setelah pengadilan arbitrase di Denhaag mengeluarkan keputusan pada bulan lalu, yang menyebutkan Cina tidak memiliki hak sejarah atas Laut Cina Selatan.
"Angkatan udara mengerahkan sejumlah pengebom H-6 dan sejumlah pesawat tempur SU-30 untuk memeriksa wilayah udara di sekitar Kepulauan Spratly dan di Dangkalan Scarborough," kata Kolonel Shen Jinke dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) seperti dilaporkan kantor berita Xinhua.
Patroli itu juga mengerahkan pesawat pengintai dan pesawat pengisi bahan bakar meskipun tidak menyebutkan kapan kegiatan itu dilaksanakan. "Angkatan Udara sedang mengatur patroli tempur di Laut Cina Selatan, melatih sejumlah taktik, meningkatkan kesiagaan terhadap segala macam ancaman keamanan dan melinfungi kedaulatan, keamanan nasional dan sejumlah kepentingan maritim negara," kata Shen.