REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mendesak pihak Google Maps mengembalikan peta Palestina yang dihilangkan dan digantikan dengan Israel. "Harus segera dikembalikan (peta) itu," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj di Jakarta, Kamis (11/8).
Ia menginginkan persoalan tersebut tidak berlarut-larut dan perlu penyelesaian sesegera mungkin agar tidak melebar menjadi sentimen keagamaan. "Kalau tidak dikembalikan, akan kami lawan," kata alumni salah satu perguruan tinggi di Mekkah, Arab Saudi, itu.
Said menyamakan fenomena itu dengan penghilangan beberapa unsur NU dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Ia menyebutkan bahwa dalam literatur sejarah kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa peran NU telah dihilangkan.
Menurut Said, sejarah telah menghapus tokoh NU bernama Harun yang meletakkan bom di mobil panglima perang Inggris Mallaby yang tewas pada bulan November 1945 di Surabaya. "Demikian juga dengan pelaku perobekan bendera warna biru sehingga tinggal Merah-Putih di Hotel Oranye, Surabaya, juga warga NU," ujar Said, menambahkan.