REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk mengambil cuti selama masa kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 2017 mendatang.
"Saya perlu ingatkan pada pak Gubernur dengan segala hormat, bahwa banyak benturan kepentingan kalau beliau (Ahok) melanggar aturan," ujar Sandiaga Uno.
Sandiaga menganggap Ahok tak mengambil cuti sebagai upaya untuk menguntungkan diri sendiri. Bahkan, Sandiaga juga menuding bahwa Ahok nantinya bisa menipu masyarakat, karena dengan tak ambil cuti Ahok sangat memungkinkan untuk memanfaatkan fasilitas negara demi kepentingan pribadinya.
"Kita bisa melihat, banyak penyalahgunaan kekuasaan, seorang petahana sangat rentan dalam masa kampanye. Kita bisa bedakan enggak, dia itu kampanye atau sedang menjalankan tugas? Kita kan enggak bisa bedain. Sedangkan yang dia pakai adalah fasilitas milik negara," kata Sandiaga.
Alasan Ahok yang ingin bekerja dan tak ingin kampanye membuat Sandiaga geram. Ia menduga Ahok tak pernah percaya pada bawahannya dan semua orang di pemerintahan ibukota, seolah hanya Ahok yang baik, jujur dan mampu bekerja dengan baik.
Sandiaga akan memperkarakan Ahok secara hukum mengenai hal ini, karena ia merasa ada ketidakadilan yang dilakukan Ahok. Ia mengatakan, telah menurunkan tim hukum untuk melakukan gugatan intervensi. Upaya ini, kata dia, untuk memastikan tak terjadi kecurangan dan penipuan oleh Ahok.
"Kita ingin memastikan agar tak ada wacana yang membuat rakyat sekali lagi tertipu. Bahwa penggunaan fasilitas negara itu dengan kacamata atau bingkai ingin melindungi APBD. APBD siapa? APBD buat siapa?," Jelas dia.
"Ini saya kasih pernyataan, saya tak setuju dengan yang seperti itu dan saya mulai melihat wacana hukum untuk menyetop kezhaliman tersebut," kata dia.
Sebelumnya, Ahok beralasan bahwa tak ingin cuti kampanye karena ingin mengawal anak buahnya dalam penyusunan APBD 2017 yang bertepatan dengan masa kampanye.
Ikuti Whatsapp Channel Republika