Jumat 12 Aug 2016 16:22 WIB

Pembangunan Tol Batang-Semarang Ditargetkan Rampung Juli 2017

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
Pembangunan jalan tol (ilustrasi).
Foto: Antara
Pembangunan jalan tol (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) terus mengakselerasi pembangunan ruas Tol Batang-Semarang. Ruas tersebut ditargetkan dapat digunakan secara fungsional pada Juli 2017.

"Ruas tol ini nantinya akan tersambung dengan ruas tol Pejagan-Pemalang yang juga akan dapat dilalui penuh secara fungsional di Juli 2017," kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpupera yang baru saja dilantik Endra S Atmawidjaja dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (12/8).

Ia menceritakan soal kunjungan Menpupera Basuki Hadimuljono ketika melakukan tinjauan pembangunan tol di Desa Pasekaran, Kecamatan Batang, Jawa Tengah, Kamis (11/8).

Menteri Basuki, kata dia, tiba di ruas tol Batang-Semarang pada malam hari. Sebelumnya pada siang hari Menteri Basuki meninjau progres pembangunan tol Pejagan-Pemalang dan Penanganan Rob di Kabupaten Pekalongan.

Tol Batang-Semarang merupakan salah satu ruas tol Trans Jawa yang pembangunannya telah dimulai sejak Juni 2016 lalu. Untuk pembebasan lahan, kata dia, saat ini berjalan dengan lancar dan tidak ditemukan kendala yang berarti. "Jadi seluruh kendala pembebasan lahan akan selesai pada Desember 2016 mendatang," ungkapnya.

Dari total panjang 75 kilometer, untuk Seksi I sepanjang empat kilometer pembebasan lahan sudah mencapai 100 persen. Sedangkan Seksi II sepanjang 36 kilometer, pembebasan lahannya sudah 50 persen.

Untuk Seksi III sepanjang 10 kilometer pembebasan lahan baru lima persen dan Seksi IV sepanjang 13,5 kilometer belum ada pembebasan masih kosong. “Untuk Seksi V sepanjang 10,9 kilometer sudah lumayan,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement