REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (12/8) menunjuk mantan diplomat menjadi kepala kepresiden yang baru, salah satu pekerjaan paling kuat di Rusia. Sementara, sekutu lama Putin, Sergei Ivanov telah meminta mundur.
Pengangkatan ini dilakukan hanya sebulan sebelum pemilihan parlemen nasional dan setelah perombakan pimpinan daerah bulan lalu.
Adalah Anton Vaino (44 tahun) yang diangkat Putin ke pos penting pemerintahan. Pos ini melibatkan penyusunan hukum bagi presiden untuk dikirim ke parlemen, pemantauan penegakannya dan melakukan analisis urusan dalam dan luar negeri untuk presiden.
Vaino sebelumnya pernah bekerja di Kedutaan Besar Rusia di Jepang dan telah bekerja sebagai wakil kepala pemerintahan Kremlin sejak 2012. Ia bukan nama terkenal seperti Ivanon yang pernah dibicarakan sebagai kemungkinan calon presiden.
Ivanon (63 tahun) mengatakan, ia telah meminta Putin memindahkanya dari pos penting setelah empat tahun. Ia mengatakan telah melakukan pekerjaannya selama 56 bulan atau empat tahun delapan bulan.
Ivanov juga bekerja sebagai wakil Putin ketika Putin berlari ke layanan keamanan FSB. Ia juga menjabat sebagai menteri pertahanan dan wakil perdana menteri pertama.