Selasa 16 Aug 2016 21:30 WIB

Unjuk Rasa Kashmir Makin Panas, Lima Orang Tewas

Keluarga korban tewas menangis saat pemakaman massal empat warga sipil di Desa Aripantha, Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Selasa, 16 Agustus 2016. Lima pengunjuk rasa tewas oleh pasukan keamanan dalam bentrokan massa.
Foto: AP Photo/Mukhtar Khan
Keluarga korban tewas menangis saat pemakaman massal empat warga sipil di Desa Aripantha, Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Selasa, 16 Agustus 2016. Lima pengunjuk rasa tewas oleh pasukan keamanan dalam bentrokan massa.

REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Pasukan keamanan India, Selasa (16/8), menewaskan lima orang pengunjuk rasa dan melukai 10 orang lainnya dalam bentrokan yang meletus setelah kerumunan massa marah atas pembunuhan seorang anggota separatis militan dalam sengketa Kashmir.

Pengunjuk rasa tersebut melempari pasukan keamanan dengan batu dan menentang jam malam, demikian kata sejumlah petugas. India yang memerintah Kashmir mengalami kekerasan unjuk rasa sejak 8 Juli saat pasukan keamanan menewaskan koordinator lapangan kelompok militan Islam yang berpusat di Pakistan, Hizbul Mujahidin, yang mendapatkan dukungan luas di wilayah mayoritas muslim tersebut.

Kashmir juga melihat peningkatan kekerasan pada hari libur Hari Kemerdekaan India, Senin (15/8), saat Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan pemerintahannya tidak akan tunduk pada terorisme dan menuduh negara tetangga sekaligus musuh bebuyutannya, Pakistan mendukung terorisme itu.

Seorang pejabat senior kepolisian menyebutkan ratusan pengunjuk rasa melempar batu ke arah pasukan keamanan saat mereka berusaha memulihkan situasi di jalanan Budgam, distrik yang berjarak sekitar 30 kilometer (18 mil) di sebelah selatan Srinagar.

Beberapa korban terakhir berjatuhan saat pasukan keamanan melepaskan tembakan senapan otomatis sebagai tindakan lanjutan dari penggunaan senapan berburu yang diisu peluru namun tidak mematikan. Beberapa penduduk setempat mengatakan senapan berburu tersebut mengakibatkan jatuhnya korban luka, bahkan bisa menyebabkan kebutaan ratusan orang di antara mereka yang tidak bersalah.

Pasukan India menewaskan tujuh anggota kelompok militan, Senin (15/8) dalam dua kejadian, lima dari mereka adalah pria bersenjata yang berupaya melakukan penyerbuan di lintas perbatasan dan dua lainnya menyerang kantor polisi Srinagar.

Seorang petugas tewas dalam baku tembak di kantor kepolisian tersebut.

Sedikitnya 64 orang tewas dan ribuan mengalami luka-luka dalam unjuk rasa selama 39 hari saat sejumah sekolah, toko, bank, dan kantor pemerintahan masoh tutup di Kashmir karena pasukan paramiliter berpatropli di jalan arteri, kawasan permukiman, dan masjid.

Kashmir merupakan pusat persaingan puluhan tahun antara India dan Pakistan yang juga memerintah di wilayah utara dan membekingi pemberontakan pada akhir 1980-an dan 1990-an saat hancurnya pasukan terbesar India. Kedua negara itu sama-sama mengklaim Kashmir sepenuhnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement