Rabu 17 Aug 2016 15:13 WIB

Risma : Kemerdekaan Berarti Kesejahteraan

Rep: Binti Sholikah/ Red: Damanhuri Zuhri
Calon Walikota Surabaya, Tri Rismaharini
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Calon Walikota Surabaya, Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -– Walikota Surabaya Tri Rismaharini memaknai kemerdekaan sebagai kesejahteraan lahir dan batin. Untuk mencapai kesejahteraan tersebut dibutuhkan kerja keras agar tidak terjerumus dalam penjajahan model baru yakni kemiskinan dan kebodohan.

Risma, sapaan akrabnya, berpesan kepada warga Surabaya agar selalu bekerja keras, disiplin dan kerja cerdas untuk menghadapi tantangan ke depan dari globalisasi perekonomian. Agar warga Surabaya bisa bersaing dengan penduduk di seluruh dunia.

“Tantangan ke depan bukan penjajahan seperti dulu, tapi kemiskinan dan kebodohan. Kalau kita bodoh, akan masuk dalam penjajahan model baru,” jelas Risma kepada wartawan seusai upacara peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Balaikota Surabaya, Rabu (17/8).

Risma menjelaskan, Pemkot Surabaya masih memiliki pekerjaan rumah banyak sekali. Fokusnya terutama pada peningkatan sumber daya manusia (SDM). Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya banyak memberikan beasiswa dan pelatihan untuk anak-anak muda. Salah satunya, beasiswa sekolah penerbangan.

Dalam sambutannya di upacara tersebut, Walikota Surabaya menyampaikan, para pahlawan telah bekerja keras dan berjuang penuh keikhlasan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Bila direfleksikan, pencapaian tujuan kemerdekaan untuk membentuk negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

“Tujuan yang mulia tersebut tidak akan pernah tercapai dengan sendirinya atau hanya dengan menengadahkan tangan. Harus kita perjuangkan secara keras dan dengan kesungguhan,” kata Walikota.

Untuk menghadapi globalisasi dan regionalisasi ekonomi di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Risma mengajak warga Surabaya untuk mengembangkan kembali semangat gotong royong.

Menurutnya, semangat rawe-rawe rantas malang malang putung masih relevan untuk memenangi kebodohan dan kemiskinan. “Marilah berlomba menghasilkan karya nyata dan mengurangi wacana atau kata-kata tanpa makna dalam media apapun,” imbuhnya.

Walikota juga berpesan kepada anak-anak Surabaya, makna sesungguhnya dari pembangunan adalah pembangunan manusia, bukan pembangunan fisik. Oleh sebab itu, pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus utama.

Risma juga berpesan agar anak-anak Surabaya cermat dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk kepentingan yang produktif. Ia mencontohkan, Kota Surabaya telah menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik dengan memanfaatkan teknologi informasi berbasis mobile apps.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement