Kamis 18 Aug 2016 19:24 WIB

'Indonesia Butuh Pemimpin Berjiwa Pancasilais'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bayu Hermawan
Deklarasi Gerakan Indonesia Memilih
Deklarasi Gerakan Indonesia Memilih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah tokoh mendeklarasikan Gerakan Indonesia Memilih di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), pada Kamis (18/8). Gerakan tersebut memiliki misi secepat mungkin melahirkan pemimpin berjiwa Pancasila demi keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Salah seorang deklarator Gerakan Indonesia Memilih, Happy Trenggono mengatakan salah satu yang akan dilakukan oleh kelompoknya adalah melakukan sosialisasi cara memilih pemimpin atau pejabat negara yang baik dan benar demi tercapainya masyarakat yang adil dan makmur.

Ia melanjutkan, gerakan tersebut mengajak rakyat Indonesia memilih pemimpin yang Pancasilais untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur. Menurutnya hingga kini Indonesia dinilai semakin jauh dari karakter asli bangsa. Happy menjelaskan, karakter bangsa Indonesia adalah bicara tentang kewajiban, bukan hak seperti yang dipakai di barat.

"Itu yang membuat Indonesia yang begini kaya dengan sumber daya gagal membangun hingga saat ini. Sementara Cina membangun dan berhasil. Inggris membangun dan berhasil. Bahkan Singapura membangun dan berhasil," ujarnya kepada Republika.co.id. Kamis (18/8).

Happy menyebut keberhasilan negara-negara tersebut lantaran mereka membangun dengan karakter, sedangkan Indonesia tidak. "Dan pada akhirnya semua sumber daya alam Indonesia dinikmati oleh bangsa asing. Maka marilah kita kembali kepada karakter bangsa kita," katanya.

Gerkan tersebut dideklarasikan oleh Jend (Purn)  Djoko Santoso, Heppy Trenggono, Mayjend (Purn) Prijanto, dan M Hatta Taliwang. Acara ini juga dihadiri dan didukung oleh beberapa tokoh seperti Ramli Kamidin, Muchtar Efendi Harahap, Batara Hutagalung, Iskandandarsyah Siregar, Ferdinand Hutahaean, dan banyak tokoh dari berbagai organisasi massa (ormas).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement