Jumat 19 Aug 2016 20:28 WIB

'Jari-Jari Kami Terasa Lengket Bermain Musik di Gunung'

Rep: Christiyaningsih/ Red: Andi Nur Aminah
Jazz Gunung di Java Banana Bromo Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur (ilustrasi)
Foto: Antara/Musyawir
Jazz Gunung di Java Banana Bromo Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Dinginnya suhu di Gunung Bromo menjadi tantangan tersendiri bagi para musisi yang tampil di Jazz Gunung Bromo, Jumat (19/8). Kelompok musik asal Sevilla Spanyol, Ian Scioti Trio, cukup kesulitan menjaga jari-jari mereka agar tetap bergerak lincah dalam kondisi dingin.

Di tengah penampilan mereka, beberapa kru bahkan membawakan tungku berisi arang menyala ke depan panggung untuk melawan dingin. Saat trio ini naik panggung, suhu menunjukkan angka 16 derajat Celsius. "Jari-jari kami terasa lengket kala bermain di gunung, tapi kami akan memberi penampilan terbaik," kata Ian di sela konser Jumat (19/8).

Ian Scionti (gitar), Javier Delgado (kontrabass), dan Arnaud Clerc (perkusi) menyebut konser ini adalah pengalaman tak terlupakan. Jazz Gunung Bromo adalah pengalaman pertama mereka 'mengamen' di gunung.

Tahun ini konser yang berlokasi di ketinggian dua ribu mdpl menginjak tahun kedelapan. Jazz Gunung Bromo digelar dua hari pada Jumat (19/8) dan Sabtu (20/8). Di hari pertama sederet musisi yang tampil adalah SambaSunda, Ian Scionti Trio, dan Ring of Fire featuring Bonita & Ricad Hutapea. Selepas Magrib tampil Dwiki Darmawan Jazz Connection, Ermy Kulit, dan Shaggy Dog.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement