REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN -- Pemimpin partai populis Alternative for Germany (AfD) mengatakan mendukung kebijakan yang menyatakan orang dapat mempersenjatai diri dengan senjata. Menurutnya ini untuk pertahanan diri menyusul serangkaian serangan kekerasan bulan lalu.
Partai anti-imigran itu telah memenangkan dukungan rakyat di Jerman akibat krisis migran di Eropa. Setelah dua serangan teror dan penembakan oleh seorang remaja bulan lalu, Jerman diujung tanduk dan AfD diperkirakan akan menuai dukungan dalam pemungutan suara bulan depan di Berlin dan Mecklenburg-Vorpommern.
"Banyak orang semakin merasa tak aman. Setiap warga negara yang taat hukum harus berada dalam posisi untuk bisa membela diri, keluarga, dan teman-teman mereka," kata Frauke Petry kepada Funke Media Grup dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan, Sabtu (20/8).
Sebab menurutnya, butuh waktu bagi polisi sampai ke lokasi kejadian, terutama di wilayah yang jarang penduduk. Petry telah dikenal dengan pidato-pidatonya yang berapi-api. Awal tahun ini ia sempat memicu kegemparan setelah ia menyerukan polisi Jerman agar diizinkan menggunakan senjata api terhadap imigran ilegal.
Jumlah warga Jerman yang mengajukan permohonan untuk "lisensi senjata api kecil" melonjak 49 persen pada semester pertama 2016. Menurut statistik federal ada 402.301 aplikasi yang diajukan pada saat itu. Namun izin senjata api menurun pada akhir Juni yakni 1.894.000, turun dari tahun sebelumnya 1.898.000.