REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Peretas Rusia diyakini telah melakukan serangkaian seragan siber pada New York Times. Saat ini, FBI sedang menyelidiki kebenaran informasi tersebut.
Para pejabat meyakini intelijen Rusia kemungkinan berada di balik peretasan yang menargetkan wartawan individu. Namun penyidik tidak percaya jaringan surat kabar tersebut terkena peretasan.
Seorang juru bicara New York Times mengatakan, tidak ada sistem internal yang telah terpengaruh. "Kami telah melihat tidak ada bukti apapun (terhadap) sistem internal kami, sistem kami, termasuk di biro Moskow dilanggar atau terganggu," katanya dilansir dari BBC, Rabu (24/8).
Pada Juni, peretas menargetkan Komite Nasional Demokrat dan membuat komputer publik mengirim surat elektronik memalukan. Termasuk Surel berisi dukungan kepada calon Hillary Clinton di depan saingannya Bernie Sanders.
Pada saat itu, pejabat AS mengatakan, instansi pemerintah Rusia berada di balik peretasan tersebut. Meski Rusia membantah terlibat, hal ini diam-diam sedang diselidiki.