REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, 51 titik panas terdeteksi satelit berada di Sumatra dengan tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) lebih dari 50 persen.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi mengatakan terjadi penurunan jumlah titik panas di satu hari yang sama antara pagi hari sebanyak 68 titik dibanding sore hari 51 titik.
"Satelit pada pukul 16.00 WIB, mendeteksi 51 titik panas tersebar pada tiga provinsi di Sumatra. Terdiri di Riau terpantau 47 titik, Lampung tiga titik dan Sumatra Barat satu titik," ujarnya di Pekanbaru, Jumat (26/8).
Slamet melanjutkan, sebaran titik panas di Sumatra berdasarkan rilis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dari pantauan sensor modis pada citra satelit milik NASA yakni Aqua dan Terra.
Ia menjelaskan ke-47 titik panas di Riau tersebar pada lima kabupaten yaitu Rokan Hilir 22 titik, Siak 13 titik, Bengkalis sembilan titik, Rokan Hulu dua titik, dan Kampar satu titik.
Terdapat empat daerah terdeteksi oleh satelit dengan jumlah total 36 titik diantaranya, telah menjadi titik api karena miliki tingkat kepercayaan lebih dari 70 persen atau berpotensi Karlahut.
Seperti diketahui, Provinsi Riau memiliki 49 persen atau 4,36 juta hektare dari luas total daratan daerah tersebut sekitar 8,9 juta hektare merupakan hutan dan lahan gambut, sehingga rawan terbakar ketika di musim kemarau.
"Rokan Hilir 18 titik api, Siak terpantau 10 titik api, Bengkalis tujuh titik api dan satu titik di Kampar merupakan titik api," ucapnya.
Tiga unit helikopter, terdiri dari dua MI-8 dan satu MI-171 terus "menggempur" lokasi kebakaran hutan dan lahan pada dua wilayah di pesisir Riau yakni Bengkalis dan Rokan Hilir.
"Dua helikopter MI-8 dan MI-171 fokus pemadaman di Tasik Serai, Kecamatan Pinggir, Bengkalis. MI-8 pemadaman di Rokan Hilir," kata anggota Satgas Udara Karhutla Riau, Mayor Ferry Duwantoro.
Ia mengatakan, hingga Jumat siang dua heli total telah melakukan 104 kali pengeboman air. Kegiatan itu, masih terus dilanjutkan hingga kini oleh heli yang mampu mengangkut 4-5 ton air sekali terbang tersebut.
Lokasi kebakaran di Tasik Serai telah terjadi dalam sepekan terakhir. Berbagai upaya sedang dilakukan oleh TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni yang tergabung dalam Satgas Karhutla Riau.
Bahkan, kepolisian setempat telah mengerahkan Brimob dan 2 satuan setingkat kompi personil Polres Bengkalis untuk menangani kebakaran di wilayah itu.
Meski sempat berhasil ditanggulangi pada awal pekan ini, namun lokasi tersebut kembali membara hingga menyebabkan asap tebal membumbung ke udara.
Sedangkan kebakaran lahan di Rokan Hilir, katanya, tepatnya di Labuhan Tangga Besar, Kecamatan Bangko juga mengalami kondisi serupa dengan kebakaran di Bengkalis.
"Kebakaran lahan di wilayah pesisir Riau perlu dicermati dan ditanggulangi dengan cepat karena berpotensi mengirimkan asap ke negara jiran," ujar Ferry.