REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan akan menghancurkan pengedar narkoba dan kelompok militan Abu Sayyaf. Hal ini dilakukan setelah gerilyawan itu memenggal kepala seorang sandera baru-baru ini.
Direktorat Jenderal Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Indonesia Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya masih mengupayakan pembebasan para WNI yang menjadi sandera di Filipina.
"Diplomasi dan komunikasi dengan pihak terkait masih terus dilakukan untuk pembebasan para sandera," ujarnya.
Ia mengatakan, upaya kementerian dalam pembebasan adalah diplomasi dengan pemerintah Filipina dan pihak terkait di provinsi Sulu. Sebelumnya, remaja Filipina Patrick James Aldovar yang diculik 16 Juli dipenggal militan pada Rabu (24/8).
Kepalanya ditemukan di lokasi tersebut. Aldovar dipenggal setelah keluarga tidak membayar uang tebusan hingga batas waktu yang ditentukan.