REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Gempa susulan mengguncang Italia Tengah pada Ahad sore (28/8) dan mengakibatkan kerusakan baru pada satu gedung sekolah di kota kecil Amatrice.
Sekitar 2.002 gempa susulan dicatat terjadi sejak gempa berkekuatan 6,0 pada Skala Richter menewaskan sedikitnya 290 orang, menurut Kantor Berita Ansa. Sekolah di Amatrice yang rusak itu dibangun kembali belum lama ini, tapi telah mengalami kerusakan besar akibat gempa besar yang mengguncang kota itu.
Para jaksa telah memulai penyelidikan terhadap pembangun gedung sekolah itu. Gempa-gempa susulan terjadi setelah gempa 6,0 pada Skala Richter mengguncang Armatrice pada Rabu (24/8).
Baca: Banyak Jasad Ditemukan Tertimbun di Reruntuhan Gempa Italia
"Gempa susulan cenderung terjadi dalam rangkaian, yang berarti beberapa gempa mengikuti peristiwa utama," kata Kepala Ilmuwan di Lembaga Vulkanologi dan Seismologi Nasional (INGV) Warner Marzocchi dalam satu wawancara dengan Xinhua.
"Rangkaian gempa ini menjadi lebih jelas setelah gempa yang lebih besar, dan gempa susulan tak selalu berkekuatan lebih kecil dibandingkan gempa utama. Sebagian juga bisa memiliki kekuatan yang sama atau lebih kuat," ia menambahkan, dikutip Antara News.
Amatrice dan Accumoli di Provinsi Rieti, yang berada paling dekat dengan pusat gempa, serta Arquata del Tronto di Provinsi Ascoli Piceno tercatat sebagai daerah yang paling parah terdampak gempa.
"Mungkin terdengar paradoks, tapi risiko gempa lain yang lebih kuat kini lebih besar dibandingkan dengan satu pekan lalu," kata Marzocchi.
"Ini benar dalam setiap peristiwa seismik, ketika tak ada kegiatan seismik dicatat di satu daerah, kemungkinan terjadinya gempa rendah. Tapi, segera setelah peristiwa gempa besar pertama terjadi, risiko mengenai guncangan lain naik sebab gempa cenderung terjadi dalam rangkaian," ia menjelaskan.
Italia dan terutama wilayah tengahnya yang dilintasi oleh Pegunungan Apennines, telah lama menghadapi risiko seismik tinggi. Gempa kuat, misalnya, pernah menghancurkan Amatrice pada 1639.