REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) akan fokus menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan membatasi pengeluaran berlebih pada 2017. Kementerian Keuangan mengatakan akan segera meluncurkan rancangan anggaran 2017.
Anggaran belanja pemerintah akan dinaikkan sebesar 3,7 persen menjadi 400,7 triliun won atau 358,54 juta dolar AS. Jumlah anggaran ini mencapai 2,9 persen pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Sementara pengeluaran untuk kesehatan, kesejahteraan dan tenaga kerja menjadi pengeluaran terbesar dengan nilai mencapai 130 triliun won atau naik 5,3 persen dari pengeluaran tahun sebelumnya.
Sebesar 17,5 triliun won akan dialokasikan untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Meski demikian pemerintah tidak memasang target jumlah lapangan pekerjaan baru yang akan tercipta.
"Kami berencana, anggaran belanja dapat membantu menahan kestabilan ekonomi. Anggaran tahun depan bisa difokuskan untuk lapangan pekerjaan dan memulihkan kegiatan ekonomi masyarakat," ujar Menteri Keuangan Korea Selatan, Yoo Il-ho, seperti dilansir Reuters, Selasa (30/8).
Yoo menuturkan, proyek-proyek pemerintah yang terbukti tidak efektif dalam menciptakan lapangan kerja akan dihapuskan. Sementara, jenis industri yang diinginkan generasi muda Korea seperti game dan teknologi, akan menerima investasi dari pemerintah tahun depan.
Rancangan anggaran tersebut diasumsikan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,0 persen pada 2017. Target tersebut lebih besar di bandingkan tahun ini dan tahun lalu sebesar 2,8 persen dan 2,6 persen.
"Hal itu mungkin bagus untuk kestabilan neraca pemerintah, tapi saya tidak yakin akan memberikan tambahan besar bagi perekonomian," tutur ekonom JP Morgan, Park Seok-gil.