REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mulai meningkatkan pengamanan untuk mencegah terjadinya konflik di wilayah ibu kota jelang pelaksanaan Pilkada tahun 2017. Polda mencegah agar isu-isu yang berkaitan dengan Pilkada DKI Jakarta tak menjadi pemicu konflik di masyarakat.
"Kita sejak tanggal 19 Agustus sudah melakukan operasi Mantap Praja, operasi terkait pengamanan Pilkada DKI 2017. Kita melaksanakan pengamanan itu, itu upayanya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono, Selasa (30/8).
Awi mengungkapkan, dalam operasi tersebut pihaknya akan melibatkan sekitar 15.047 personel, yang terdiri dari Satgasda sebanyak 4.020 personel, dari pasukan BKO Polres Jajaran 1.680 personel, serta dari Satgas Polres jajaran sebanyak 9.347 personel.
"Jadi personel-personel itu bukannya tiap hari, tapi setiap pentahapan, personel-peraonel itulah nantinya yang akan disebar untuk melakukan pengamanan," ujarnya.
Ia melanjutkan untuk mencegah adanya konflik terkait pelaksanaan Pilkada DKI Jakartam pihaknya juga telah melakukan giat kepolisian. "Kita lakukan giat kepolisian yang ditingkatkan, yang namanya razia dan pembinaan masyarakat, kita melakukan itu, cipta kondisi itu, melakukan razia-razia, patroli dalam segala besar," katanya.
Selain itu, Awi menambahkan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto juga telah melakukan dialog lintas agama untuk mencegah adanya konflik tersebut. Kata Awi, tindakan pimpinannya tersebut merupakan sebuah terobosan untuk mencegah konflik.
"Termasuk kemarin Kapolda juga deklarasi bersama tokoh pimpinan agama di Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) itu," ucapnya.