REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu (31/8) atau Kamis (1/9) pagi WIB, karena data ekonomi AS yang lebih kuat memberikan tekanan terhadap logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 5,1 dolar AS, atau 0,39 persen, menjadi menetap di 1.311,4 dolar AS per ounce. Logam mulia berada di bawah tekanan luas karena Automated Data Processing (ADP) yang berbasis di AS merilis proyeksinya untuk lapangan pekerjaan Agustus, menunjukkan lebih baik daripada angka yang diperkirakan.
Ukuran lapangan kerja ADP meningkat 177 ribu pekerjaan yang para analis catat lebih rendah dari angka Juli, namun karena sifat dari pekerjaan musiman AS, meskipun turun, angka tetap lebih baik dari yang diharapkan.
Laporan ketenagakerjaan ADP yang kuat juga meningkatkan harapan untuk kenaikan suku bunga, dengan asumsi laporan pekerjaan pada Jumat (2/9) tetap positif. Pedagang tetap percaya bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Desember 2016.
Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 adalah 30 persen pada pertemuan September 2016, 36 persen pada pertemuan November 2016, dan 60 persen pada pertemuan Desember 2016.