REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wabah virus zika yang dulu merebak di Amerika Latin, sekarang sudah dekat dengan Indonesia karena sudah ada kasus di Singapura. Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Primal Sudjana, semua masyarakat harus mewaspadai virus tersebut.
Menurut dia, saat ini di Singapura penyebarannya sudah antarpenduduk lokal. Penyebaran virus ini pun berpotensi terjadi di Indonesia, mengingat nyamuk aedes aegypti sebagai penyebar virus di Indonesia saat ini cukup banyak.
"Yang paling harus di waspadai dari virus zika adalah Sindrom Guillain-Barre," ujar Primal kepada wartawan, Kamis (1/9).
Menurut Primal, pada orang-orang tertentu, yang terkena virus zika ini akan mengalami Sindrom Guillain-Barre. Orang yang terkena syndrome ini akan mengalami kelumpuhan. Paling berbahaya, kalau menyerang badan karena penderitanya tak bisa bernafas.
"Sindrom ini yang harus diwaspadai, apalagi Indonesia nyamuk aedes aegypti-nya banyak jadi penyebarannya bisa cepat," katanya.
Di Indonesia pernah ada yang terkena virus ini pada 2015, yakni dilaporkan berasal dari Jambi. Tahun ini, belum ada kasus terlaporkan tapi potensi penyebaran masih ada. "Untuk tahu positif atau negatif terkena virus zika memang harus diperiksa ke lab Litbangkes. Karena tak semua bisa menetapkan positif harus dari Kemenkes," katanya.