REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petinggi DPW Partai Kebangkitan Bangsa DKI Jakarta, Sabtu (3/9), menyambut baik pertemuan antara bakal Bakal Calon Gubernur Sandiaga Uno dengan pakar tata kota dan urbanisasi, Marco Kusumawijaya.
Kabar pertemuan dua orang itu beredar dari laman pribadi Sandiaga, Jumat (2/9), yang terdapat foto keduanya bersalaman sambil tersenyum lebar. "Bertukar pikiran dengan ahli tata kota, Marco Kusumawijaya" tulis Sandi Uno menyertai foto yang diunggah.
"Ada indikasi Sandiaga akan merangkul Marco sebagai penambahan terhadap tiga nama calon wakil yang sudah ada," kata Wakil Ketua DPW PKB Jakarta, Heriandi Lim.
Sandiaga memanggil Marco ke kantornya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, untuk mengetahui visinya dan mencari kecocokan dalam soal pembangunan Jakarta yang lebih manusiawi. Menurut Heriandi, ada hal baik jika kedua tokoh itu bersepakat untuk bekerja sama. Sandiaga butuh rekan kerja yang saling melengkapi dan mempunyai visi tata kota yang baik dan jelas.
"Saya pikir itu baik dan pantas saja. Kami dari DPW PKB menyerahkan kepada Sandiaga untuk memilih wakil yang cocok dan bisa kerja bareng bersamanya nanti," katanya.
Saat ini nama Saefullah masih menjadi figur utama bagi PKB untuk didorong untuk berdampingan dengan Sandiaga, kata Heriandi. Sudah ada tiga nama bakal cawagub yang akan mendampingi Sandiaga pada Pilkada DKI 2017, yakni Yoyok Riyo Sudibyo saat ini menjabat sebagai kepala daerah di Batang.
Kualitas kepemimpinan Yoyok tak perlu diragukan lagi dengan banyaknya prestasi yang ditorehkan, antara lain, peraih "Bung Hatta Anti-Corruption Award" dan "Transparancy Expert". Sedangkan Sylviana Murni saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Saefullah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta.
Saat ini ada dua partai politik yang sudah resmi mengusung Sandiaga sebagai bakal cagub DKI, yakni Gerinda dan PKB. Selain itu, ada tujuh partai yang masuk dalam Koalisi Kekeluargaan yang tidak mendukung terhadap Gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok. Koalisi Kekeluargaan terdiri dari Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PKB, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).