Senin 05 Sep 2016 14:07 WIB

BBPOM Minta Masyarakat Selektif Gunakan Kemasan Melamin

Menyajikan makanan panas dalam wadah melamin berpotensi meningkatkan riiko perusakan ginjal di tubuh.
Foto: pixabay
Menyajikan makanan panas dalam wadah melamin berpotensi meningkatkan riiko perusakan ginjal di tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau masyarakat lebih selektif menggunakan kemasan atau wadah dari bahan melamin, karena berpotensi mengandung zat berbahaya yang dapat mengontaminasi makanan.

"Kalau tidak selektif, zat kimia yang terkandung pada wadah melamin dengan kualitas yang buruk bisa bermigrasi ke makanan," kata Kepala BBPOM DIY I Gusti Ayu Adhi Aryapatni di Yogyakarta, Ahad (4/9).

Menurut dia, wadah atau peralatan rumah tangga berbahan melamin kini banyak diperjualbelikan di pertokoan. Peralatan berbahan melamin seperti piring, sendok, serta mangkuk itu sebagian ada yang memiliki kualitas bagus dan sebagian lainnya berbahaya untuk sarana penyajian makanan, khususnya makanan yang asam dan masih panas.

Ia mengatakan jika kandungan formalin masuk ke dalam tubuh, maka berpotensi mengakibatkan kerusakan ginjal, hati dan memicu kanker karena merupakan zat karsinogenik.

Oleh sebab itu, BBPOM DIY, menurut Ayu, hingga saat ini masih terus melakukan pengujuian rutin secara khusus terhadap kemasan berbahan melamin, di samping makanan yang mengandung zat berbahaya. 

"Secara rutin kami masih melakukan pengujian, sehingga jumlahnya (yang berbahaya digunakan) belum dapat kami sebutkan," kata dia.

 

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement