Senin 05 Sep 2016 17:21 WIB

Diduga Stres, Seorang Pria Loncat dari Lantai Tiga Rusunawa

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Bayu Hermawan
Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Diduga stres memikirkan persoalan hidup, Agus (47) warga Desa Sidakaya, Kecamatan Cilacap Selatan nekat mengakhiri hidup dengan cara melompat dari lantai tiga ruma susun sewa (Rusunawa) di Desa Tegalkamulyan Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap, pada Senin (5/9).

Elis Musliati (35), salah seorang penghuni rusunawa, mengatakan sebelum korban melompat dari lantai tiga Rusunawa yang memiliki ketinggian sekitar 25 meter tersebut, korban sempat bertemu dengannya.

''Dia mengaku sedang stres dan ingin bertemu dengan suami saya untuk ngobrol-ngobrol. Namun saat itu suami saya sedang pergi,'' katanya.

Bahkan Elis sempat mengatakan agar korban lebih banyak berdoa, agar persoalan yang dihadapinya bisa teratasi dan tidak menjadi stres lagi. Namun bukannya menjawab pernyataan Elis, korban kemudian malah naik ke tembok pinggir rusunawa lantai tiga dan langsung melompat.

''Saya tidak sempat bilang atau berbuat apa-apa waktu korban naik ke tembok pagar. Kejadiannya berlangsung sangat cepat,'' ujarnya.

Penghuni rusunawa lain yang tinggal di lantai satu, Ugi (60), mengaku sempat mendengar suara keras saat korban jatuh dari lantai tiga. ''Tak lama setelah itu, ada orang teriak minta tolong sehingga saya keluar kamar dan melihat ada orang jatuh dari lantai tiga,'' katanya.

Tak lama setelah kejadian, korban segera dievakuasi menggunakan mobil bak terbuka dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap. Saat dievakuasi, Ugi mengatakan korban masih hidup. ''Tapi saat di perjalanan, korban meninggal dunia karena luka di kepalanya sangat parah,'' jelasnya.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Cilacap AKP Bintoro Wasono, membenarkan bahwa korban meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. ''Waktu diperiksa dokter IGD RSUD Cilacap, korban dinyatakan sudah meninggal dunia,'' katanya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement