REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Kepolisian Resor Kota Pariaman, Sumatera Barat, mengimbau warga di daerah ini mewaspadai aksi pencurian ternak menjelang Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriyah.
Kapolres pariaman AKBP Riko Junaldy, di Pariaman, Senin (5/9), mengatakan untuk menghindari tindak kejahatan tersebut pihaknya akan menyiapkan tim khusus guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kita sangat khawatir terutama menjelang masuknya Hari Raya Idul Adha secara otomatis kebutuhan daging sapi, kerbau, dan kambing akan meningkat sehingga perlu kewaspadaan dari semua pihak," katanya.
Selain akan menurunkan tim khusus, kepolisian setempat melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan seluruh hewan kurban yang masuk melengkapi surat jual beli yang legal.
"Hewan kurban yang masuk ke Pasar ternak dan rumah potong harus memiliki surat jual beli yang lengkap sehingga tidak merugikan konsumen," jelasnya.
Selama 2016, pihak kepolisian setempat telah mengungkap delapan kasus pencurian ternak di wilayah hukumnya. "Seluruh pelaku pencurian tersebut kasusnya telah diputus pengadilan sesuai tuntutan yang diajukan," ujarnya.
Dari seluruh data tersebut diketahui bahwasannya pencurian ternak yang ditangkap merupakan jaringan antar provinsi yang beraksi di beberapa daerah.
"Dalam bekerja mereka sangat terstruktur mulai dari alat kelengkapan dan jumlah pelaku biasanya lebih dari satu orang," jelasnya.
Sementara itu, Suardi Aminsyah (53), salah seorang warga, berharap pihak kepolisian setempat lebih intensif dalam melakukan pengawasan keamanan terutama menjelang Idul Adha 1437 Hijriyah.
"Selain berharap kepada pihak kepolisian, masyarakat juga harus harus mawas diri, dan hati-hati, serta teliti dalam menjaga hewan ternak agar tidak menjadi korban pencurian," ujarnya.