Selasa 06 Sep 2016 20:22 WIB

KKP: Indonesia dalam Proses Kembangkan Budi Daya Tuna Sirip Kuning

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
Nelayan membongkar hasil tangkapan ikan tuna
Nelayan membongkar hasil tangkapan ikan tuna

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) saat ini sedang mengembangkan budidaya dan pembenihan ikan Tuna Sirip Kuning di Indonesia.

Kepala BBPPBL KKP, Bambang Susanto mengatakan Indonesia saat ini sudah berhasil membudidayakan pembenihan beberapa spesies asli Indonesia. Dan selanjutnya dalam proses penelitian pembenihan lanjutan adalah ikan tuna sirip kuning.

"Beberapa spesies yang sudah dibudidayakan di antaranya ikan bandeng, kerapu, kakap, udang windu, tiram mutiara, abalon, dam teripang. Sementara untuk ikan tuna sirip kuning, masih dalam penelitian lanjutan," ujar Bambang dalam siaran persnya kepada Republika.co.id, Selasa (6/9).

Sebelumnya, sekelompokm nelayan di Desa Penyabangan, Kabupaten Buleleng, Bali bagian Utara menyatakan sedang membudidayakan ikan tuna karena memiliki potensi ekspor dan nilai ekonomis cukup tinggi. "Kami melakukan budi daya ikan tuna dibantu Balai Besar Riset Perikanan Budi Daya Laut Gondol, Kecamatan Gerokgak," kata Nurjaya, salah seorang pembudi daya tuna di daerah itu, Jumat (26/8).

Ia menjelaskan, pengembangan budi daya pembesaran benih tuna dari alam di daerah yang berjarak sekitar 47 kilometer dari Kota Singaraja itu pernah dirintis sejak beberapa tahun lalu bersama sejumlah nelayan di daerah itu. Adapun pembibitan ikan tuna kecil memakai sarana keramba jaring apung untuk menjadi indukan. Selanjutnya jika bibit ikan tuna mulai membesar akan dipindahkan ke tempat yang lebih luas.

Namun hal tersebut dibantah oleh KKP. BBPPBL menyatakan saat ikan tuna belum bisa dibudidayakan dari benih sampai panen. Saat ini BBPPBL masih terus meneliti pembesaran tuna dan baru sampai tahap juvenil. "Kita masih melengkapi teknologi perbenihannya," kata Bambang.

(Baca Juga: Warga Buleleng Budi Dayakan Ikan Tuna Kualitas Ekspor)

Sedangkan untuk pembenihan ikan bandeng dan kerapu dimulai dari 1990-an dan telah berhasil diadopsi oleh masyarakat hingga sekarang. Berdasarakan data, sekitar 5 sampai 10 juta benih bandeng didistribusikan dari sentra panti perbenihan di Bali utara ke berbagai daerah di Indonesia.

"Kini lebih dari 1,5 miliar ekor benih dikirim ke luar negeri melalui ekspor ke beberapa negara seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam," ujarnya.

Hal yang sama terjadi pada produksi Kerang Abalon. Abalon telah menjadi salah satu komoditas unggulan perikanan nasional dalam memenuhi kebutuhan pangan juga dalam meningkatkan pendapatan devisa negara.

Lain halnya dengan pembenihan tuna sirip kuning. Menurut Bambang, walaupun ikan ini mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi di pasar internasional, namun upaya perbenihannya masih dalam tahap penelitian.

Tercatat, hanya beberapa negara di dunia yang melakukan upaya pembenihan tuna, yakni Indonesia, Jepang, Panama dan Australia. Dan hingga saat ini, hanya Indonesia dan Jepang yang telah berhasil memproduksi telur ikan tuna secara kontinyu.

"Di Indonesia, hanya BBPPBL yang mengerjakan penelitian budidaya tuna dan telah mampu memelihara benih tuna hingga ukuran sekitar 13 cm," tambahnya.

Hal ini tentu saja merupakan kemajuan dalam budidaya tuna sirip kuning dan diharapkan ke depannya dapat dijadikan alternatif dalam penyediaan ikan tuna konsumsi. Mengingat bahwa hasil tangkapan tuna dari alam terus menurun setiap tahunnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement