REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham AS memperpanjang kenaikan mereka pada Selasa (6/9) atau Rabu (7/9) pagi WIB, dengan indeks komposit Nasdaq menciptakan rekor penutupan baru, karena Wall Street mencerna data ekonomi yang baru dirilis.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 46,16 poin atau 0,25 persen menjadi berakhir di 18.538,12. Indeks S&P 500 naik 6,50 poin atau 0,30 persen menjadi ditutup pada 2.186,48, dan Nasdaq meningkat 26,01 poin atau 0,50 persen menjadi 5.275,91.
Indeks Non-Manufaktur, yang mengukur aktivitas di sektor jasa AS, tercatat 51,4 persen pada Agustus, 4,1 persentase poin lebih rendah dari angka Juli dan gagal memenuhi konsensus pasar sebesar 55,0, Institute for Supply Management (ISM) mengatakan dalam survei bulanan pada Selasa (6/9).
"Yang terbaik dapat dikatakan untuk indeks ISM Agustus adalah bahwa mereka telah kekurangan panduan yang dapat diandalkan akhir-akhir ini daripada di masa lalu. Jika mereka bisa dipercaya, perekonomian sedang meluncur ke dalam potongan lemah terburuk dari ekspansi sampai saat ini," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan.
Sementara itu, investor masih memilah-milah laporan ketenagakerjaan AS untuk Agustus yang dirilis pada Jumat (2/9) lalu. Total penggajian (payroll) pekerjaan non pertanian naik 151 ribu pada Agustus, jauh di bawah konsensus pasar 175 ribu, dan tingkat pengangguran tetap di 4,9 persen, menurut Departemen Tenaga Kerja.
Laporan pekerjaan Agustus yang lebih lemah dari perkiraan meredakan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan mulai menaikkan suku bunga berikutnya secepatnya pada September, ketika Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menggelar pertemuan pada 20-21 September.