REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat intelijen dari Universitas Indonesia Ridlwan Habib mengatakan Komisi I DPR RI melalui uji kepatutan dan kelayakan harus memastikan calon Kepala Badan Intelijen Negara Komjen Polisi Budi Gunawan hanya loyal kepada Presiden RI Joko Widodo.
"Hari ini Komjen Budi Gunawan menjalani uji kelayakan di DPR. Semua fraksi diprediksi akan menyetujui pencalonan BG sehingga pasti akan mulus. Tapi DPR jangan kehilangan daya kritis, Kepala BIN harus dipastikan hanya loyal kepada Presiden," ujar Ridlwan Habib, Rabu (7/9).
Menurut alumni S2 Kajian Intelijen UI itu, Kepala BIN semestinya hanya loyal pada single user, yakni Presiden, bukan kepada individu atau kelompok lain.
Selama ini Budi Gunawan dikenal akrab dengan berbagai kalangan, termasuk partai politik. Mantan ajudan Megawati itu dinilai mudah bergaul dan mudah diterima. Ridlwan mengatakan ketika menjabat sebagai Kepala BIN nantinya Budi Gunawan seyogyanya tidak perlu sering tampil ke media, melainkan bekerja dalam senyap membantu Presiden Jokowi.
"Intelijen tidak boleh menjadi lembaga partisan dan berpihak. Karena itu, DPR harus memastikan bahwa loyalitas Pak BG tegak lurus pada Presiden selaku kepala pemerintahan dan bukan pada mantan presiden, partai politik, atau yang lain-lain, " kata Ridlwan.
Pada Rabu (7/9), Komisi I DPR RI akan melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap Budi Gunawan. Komjen Pol Budi Gunawan diajukan Presiden Jokowi untuk menjadi Kepala BIN menggantikan Sutiyoso.