Rabu 07 Sep 2016 14:08 WIB

Ary Suta Bantah Pasok Senpi ke Aa Gatot

Rep: c39/ Red: Nidia Zuraya
Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Gatot Brajamusti alias AA Gatot (kanan) dikawal petugas saat menjalani pemeriksaan di Subdit Resmob Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/9).
Foto: Antara/Reno Esnir
Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Gatot Brajamusti alias AA Gatot (kanan) dikawal petugas saat menjalani pemeriksaan di Subdit Resmob Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi melakukan pemeriksaan terhadap pengusaha asal Bali, I Putu Gede Ary Suta alias AS kurang lebih tiga jam di Polda Metro Jaya. Namun, mantan pejabat Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) tersebut mengaku bahwa dua senjati api yang ditemukan polisi di kediaman Gatot Brajamusti (Aa Gatot) bukanlah dari dirinya.

"Tadi pemeriksaan saudara AS kami lakukan dari 08.30 hingga 11.30, intinya saudara AS masih menyangkal bahwa dua senjata api serta ribuan butir peluru bukan berasal dari AS, tapi polisi tidak akan diam di situ, polisi akan mendalami beberapa keterangan dari saksi dan bukti yang ada," ujar Kasubdit Resmob Direskrimum Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto kepada wartawan, Rabu (7/9).

Budi mengatakan, saat diperiksa AS mengaku kenal dengan Aa Gatot sudah sejak tahun 2004 dan mengetahui bahwa Aa Gatot memang memiki senjata api. Namun, Ary Suta membantah bahwa dialah yang memasok senjata api jenis Glock tipe 26 kaliber 9 mm dan walther ppk kaliber 22 mm tersebut.

Budi menambahkan, para penyidik masih akan tetap melakukan langkah-langkah penyidikan untuk mengungkap asal muasal senjata api ilegal tersebut. Karena itu, pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan terhadap kalangan artis yang pernah berhubungan dengan Aa Gatot.

"Dari mana asal senjata api serta peluru-peluru yang ada, yang dimiliki oleh saudara GB tidak menutup kemungkinan akan kami lakukan konfrontir," ucap dia.

Usai menjalani pemeriksaan, Ary Suta hanya bungkam saat diajukan beberapa pertanyaan oleh awak media. Pria berbajuk batik lengan panjang tersebut langsung menuju mobil mewah berwarna hitam dengan nomor polisi B 1460 ZFH. 

"Saudara AS pada saat diperiksa kooperatif. Sebelumnya ada 38 pertanyaan, tapi jadi 32 pertanyaan karena ada beberapa pertanyaan kami potong karena yang bersangkutan tidak mengaku (sebagai pemasok)," kata Budi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement