REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Setelah berhasil menangkap dua tersangka yang melakukan aksi penculikan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (FK Unsoed) Purwokerto, polisi Polres Banyumas langsung menggelar rekonstruksi kasus tersebut Jumat (9/9).
''Rekontruksi kita lakukan untuk memperjelas siapa yang sebenarnya menjadi otak penculikan dan latar belakang penculikan,'' jelas Kapolres Banyumas AKBP Gidion Arif Setyawan yang memimpin langsung pelaksanaan rekontruksi.
Rekonstruksi digelar di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di depan kampus FK Unsoed. Ada 13 adegan bagaimana kasus penculikan itu berlangsung. Dalam rekontruksi tersebut diketahui peran dominan Deni Prianto (DP) alias Pepe (35).
''Kita menduga kuat aktor intelektualnya memang DP alias PP. Kita lihat, semua inisiasi dan bagaimana mengatur penculikan, berasal dari dia. Mulai dari mengintai target, menetapkan target dan mengatur teman-temannya melakukan tindakan, semua dilakukan oleh Pepe,'' katanya.
Sebelumnya, pihak kepolisian Banyumas juga telah menangkap Deni Prianto alias Pepe (35) yang diduga merupakan otak pelaku penculikan. Pepe ditangkap di Desa Bojongsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Polisi juga menangkap Wahyu Budiarto (24) di di wilayah Kalipucang Kabupaten Pangandaran Jawa Barat.
Kapolres juga menyebutkan, dari keterangan kedua tersangka yang sudah berhasil diringkus, ada lima orang yang terlibat dalam kasus penculikan tersebut.
''Tiga pelaku lainnya masih kita kejar. Identitas mereka sudah kita kantongi,'' jelasnya.
Selain itu, dari kedua tersangka juga diketahui bahwa kasus penculikan ternyata benar-benar untuk meminta tebusan.