REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) optimistis Koalisi Kekeluargaan Pilkada DKI Jakarta tetap akan bisa berjalan. Kalaupun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerindra tetap mengusung Sandiaga Uno-Mardani Ali, PKB-Partai Demokrat-PAN-PPP masih berkomunikasi.
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani, mengatakan Arsul menegaskan Koalisi Kekeluargaan tetap jalan meski tanpa Gerindra dan PKS. Menurutnya, masih ada Demokrat, PAN, dan PKB yang juga siap berkoalisi.
''Misalnya Demokrat, PPP, PAN, PKB terus berkomunikasi. Sangat berpeluang untuk berkoalisi dan mengusung selain Sandiaga -Mardani. Tidak perlu dipaksakan head to head, kalau enggak (menang) kan bisa dua putaran,'' kata Arsul, Ahad (11/9).
Dijelaskannya, PPP tidak akan ikut mengusung pasangan yang didukung oleh Partai Gerindra dan PKS yaitu Sandiaga Uno dan Mardani Ali Sera. Walaupun awalnya PPP mendukung Sandiaga, namun ketika PKS mengumumkan mengusung Mardani, mereka urungkan niat tersebut. "Kami dukung Sandiaga, asal wagubnya bukan Mardani. Kalau Sandiaga-Mardani tidak perlu dukungan PPP, kan sudah cukup
kursinya,'' kata Arsul.
Enggannya PPP mengusung pasangan Sandiaga-Mardani ini karena kekecewaan tidak diajak bermusyarawah, saat menentukan calon wakil gubernur. PKS dinilai secara sepihak mengusung Mardani, padahal sebelumnya mereka telah berafiliasi sebagai Koalisi Kekeluargaan.